“Saya tidak tahu
kenapa sumatera utara itu sepertinya dijadikan anak tiri oleh pemerintah pusat
hal ini dapat dilihat dari kurangnya penangan dan sangat lambat sekali.”ujar Trymedya Panjaitan salah
satu Ketua DPP PDI Perjuangan di Gedung DPR-RI Senayan Jakarta Rabu (15/1/2014).
Trimedya Panjaitan
mengatakan,” peristiwa erupsi gunung sinabung sudah terjadi sejak tiga bulan
lalu,tetapi pemerintah Kabupaten Tanah Karo minim sekali dan yang terjadi
justru adanya emosi tidak percaya yang di lontarkan DPRD Kabupaten Karo. Mereka
ajukan emosi tidak percaya karena dianggap dana bantuan di korupsi terlebih
saat ini gunung sinabung dianggap masih tahap ringan karena belum meletus layaknya
gunung merapi ’’, ucap Trimedya
Panjaitan yang masih menjadi anggota DPR-RI dan saat ini juga menjadi Caleg
untuk daerah pemilihan Sumatera Utara.
Saat di tanya soal
rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninjau sinabung pekan depan,Trimetya
pun terkejut dan mengatakan,’’lama sekali reaksi presiden dan sangat lamban bila ada rencana beliau
meninjau ke sumatera utara.’’
Seperti di beritakan dibeberapa media bahwa gunung sinabung
melakukan erupsi sebanyak 30 kali pada selasa (14/1/2014) kemarin. Luncur awan panas
yang menyertai letusan pun semakin sering terjadi dengan jarak luncuran semakin
jauh, bila sebelumnya luncuran awan panas mencapai jarak 3 kilometer dari kawah
gunung, maka selasa kemaren jarak luncuran telah mencapai 4,5 km sampai arah Tenggara. Ssedangkan jumlah
pengungsi akibat gunung sinabung yang berlangsung lebih kurang 4 bulan terus bertambah,hingga saat ini
(16/01/2014) jumlah pengungsi tercatat,26.088 orang dari 8.103 kepala keluarga.
Para pengungsi berasal dari 34 desa dan 2 dusun yang ada disekitar lereng
gunung sinabung kabupaten karo, di antara desa yang telah ditinggalkan
penduduknya seperti sukameriah,guru kinayan,
selandi lama dan selandi baru, kuta rakyat, sigaranggarang, Payung, Berastepu,
Sibintun,Gamber, kuta Tengah, Kuta Mbelin, Kebayaken, Kuta Tonggal, Suka Nalu, Tiga Nderket,Mardinding,Temberun, Pintubesi,
Perbaji dan Kuta Mbaru.
Harapan masyarakat agar pemerintah baik Pusat dan daerah
secepatnya mengantipasi dan menangani permasalahan pengungsi sehingga tidak
terjadi penafsiran yang kurang baik ditengah masyarakat luas
0 komentar:
Posting Komentar